MATERI TENTANG ARTI KEPRIBADIAN
GANDA
Pemecahan kepribadian atau sering juga disebut
kepribadian ganda, atau juga lebih terkenal dengan nama alter ego. Merupakan
suatu keadaan di mana kepribadian individu terpecah sehingga muncul kepribadian
yang lain. Kepribadian itu biasanya merupakan ekspresi dari kepribadian utama
yang muncul karena pribadi utama tidak dapat mewujudkan hal yang ingin
dilakukannya. Dalam bahasa yang
lebih sederhana dapat dikatakan bahwa ada satu orang yang memiliki pribadi
lebih dari satu atau memiliki dua pribadi sekaligus.
Kadang si penderita tidak tau bahwa ia memiliki
kepribadian ganda, dua pribadi
yang ada dalam satu tubuh ini juga tidak saling mengenal dan lebih parah lagi
kadang-kadang dua pribadi ini saling bertolak belakang sifatnya.
Kepribadian ganda terbentuk dari rasa traumatik masa kecil yang biasanya
terjadi antara umur 4-6 tahun.
Penderita menghibur diri sendiri dari sesuatu yang menyakitkan dengan
menciptakan kepribadian lain buat menampung semua perasaannya.
Kepribadian ganda adalah seseorang yang berusaha
menghibur diri dengan menciptakan kepribadian lain yang dapat menampung semua
perasaanya. Cara kita tau diri
sendiri punya kepribadian ganda adalah jika kita punya perilaku yang berbeda untuk kondisi atau lingkungan yang
berbeda.
MEMAHAMI
FENOMENA KEPRIBADIAN GANDA
Mungkin tidak ada orang yang benar-benar bisa memahami masalah kepribadian
ganda. Sebelum abad ke-20, gejala
psikologi ini selalu dikaitkan dengan kerasukan setan.
Walaupun penyebabnya tidak bisa dipastikan, namun rata-rata para psikolog sepakat kalau
penyebab kelainan ini pada umumnya adalah karena trauma masa kecil.
Pada akhirnya, para psikolog abad ke-20 menyebut fenomena ini dengan sebutan Multiple Personality Disorder
(MPD). Berikutnya, ketika nama itu dirasa tidak lagi sesuai, gejala ini diberi
nama baru, Dissociative Identity Disorder (DID). Untuk memahami bagaimana banyak
identitas bisa terbentuk di dalam diri seseorang, maka terlebih dahulu kita
harus memahami arti dari Dissociative (disosiasi).
Disosiasi secara sederhana dapat diartikan sebagai terputusnya hubungan antara pikiran,
perasaan, tindakan dan rasa seseorang dengan kesadaran atau situasi yang sedang
berlangsung. Dalam kasus DID, juga terjadi disosiasi, namun jauh lebih
rumit dibanding sekedar "nggak nyambung".
Ada 2 teori
utama tentang DID. Teori yang pertama
mengatakan :
DID bermula sejak
kecil, akibat kekerasan fisik atau sexual yang
parah (abuse). Tapi berhubung tidak semua orang yang mengalami kekerasan semasa
kecil menderita DID, maka dikatakan bahwa mungkin ada hal lain yang hadir di
antara mereka yang menderita DID. Ada yang mengatakan mudahnya orang
terhipnotis mempermudah terbentuknya alters melalui self-hypnosis, ada pula
yang mengatakan orang yang menderita DID karena mudah atau cenderung terlibat
dalam fantasi.
Teori lain menganggap DID sebagai perwujudan social role yang
dipelajari (role-enactment). alter yang muncul saat
dewasa, biasanya disebabkan oleh suggestion dari therapist. Seorang psikolog bahkan
ber-ide bahwa DID itu hanyalah role-play atau hanya sekedar memainkan peran.
TERBENTUKNYA
KEPRIBADIAN GANDA
Ketika kita dewasa, kita memiliki karakter dan
kepribadian yang cukup kuat dalam menghadapi masalah-masalah kehidupan. Namun, pada anak yang masih berusia di bawah tujuh tahun, kekuatan itu belum muncul sehingga mereka akan
mencari cara lain untuk bertahan terhadap sebuah pengalaman traumatis, yaitu
dengan Disosiasi. Dengan menggunakan
cara ini, seorang anak dapat membuat pikiran sadarnya terlepas dari pengalaman
mengerikan yang menimpanya
Menurut
Colin Ross yang menulis buku The Osiris Complex (1995), proses disosiasi pada
anak yang mengarah kepada kelainan DID terdiri dari dua proses psikologis.
Kita
akan mengambil contoh pelecehan seksual yang dialami oleh seorang anak
perempuan.
Pertama : korban yang
mengalami rasa sakit karena kejadian berulang berusaha menyangkal di dalam
pikirannya. Anak perempuan yang berulang-ulang mengalami penganiayaan seksual ini akan berusaha menyangkal pengalaman pahit ini di dalam pikirannya.
Dia membayangkan dirinya “terlepas” dari tubuhnya dan
dari pengalaman traumatisnya. Dia berpikir sedang melihat kepada anak perempuan lain yang sedang mengalami pelecehan seksual. Disini,
identitas baru yang berbeda mulai muncul
Proses
kedua : sebuah penghalang memori
kemudian dibangun antara anak perempuan itu dengan identitas baru yang telah
diciptakan. Hal
ini membentuk kesadaran baru yang menyebabkan ia tidak mengingat peristiwa itu, melainkan
kepribadian lainnyalah yang mengingat
Jika pelecehan seksual
berlanjut, korban akan terus melakukan disosiasi meski dalam hal-hal yang tidak berhubungan
dengan pengalaman traumatis . Jika pelecehan
seksual terus berlanjut, proses ini akan terus berulang sehingga kembali
menciptakan banyak identitas baru untuk mengatasinya. Ketika disosiasi ini
menjadi kebiasaan yang mendarah daging, sang anak akan terus menciptakan
identitas baru untuk hal-hal yang tidak berhubungan dengan pengalaman
traumatis, seperti pergi ke sekolah atau bermain bersama temannya.
CIRI-CIRI PENGIDAP
KEPRIBADIAN GANDA
Untuk mengerti lebih dalam bagaimana cara
membedakan antara pengidap DID atau bukan, lihat empat ciri di bawah ini. Jika di dalam
diri seseorang terdapat empat ciri ini, maka bisa
dipastikan kalau ia mengidap DID atau kepribadian ganda.
1. Harus ada dua atau lebih identitas atau kesadaran yang berbeda di
dalam diri orang tersebut.
2. Kepribadian-kepribadian ini secara berulang mengambil alih perilaku
orang tersebut (Switching).
3. Ada ketidakmampuan untuk mengingat informasi penting yang berkenaan
dengan dirinya yang terlalu luar biasa untuk dianggap hanya sebagai lupa biasa.
4. Gangguan-gangguan yang terjadi ini tidak terjadi karena efek
psikologis dari substansi seperti alkohol atau obat-obatan atau karena kondisi
medis seperti demam.
Dari empat poin
ini, poin nomor 3 memegang peranan sangat penting.
CONTOH
KASUS KEPRIBADIAN GANDA
Kasus Sybil
Isabel Dorsett
Salah satu kasus paling terkenal dalam hal
kepribadian ganda adalah kasus yang dialami oleh Shirley Ardell Mason. Untuk
menyembunyikan identitasnya, Cornelia Wilbur, sang psikolog yang menanganinya
dan menulis buku mengenainya, menggunakan nama samaran Sybil Isabel Dorsett
untuk menyebut Shirley.
Dalam sesi terapi yang dilakukan oleh Cornelia,
terungkap kalau Sybil memiliki 16 kepribadian yang berbeda, diantaranya adalah
Clara, Helen, Marcia, Vanessa, Ruthi, Mike (Pria), Sid (Pria) dan lain-lain.
Menurut Cornelia, 16 identitas yang muncul pada diri Sybil berasal dari trauma
masa kecil akibat sering mengalami penyiksaan oleh ibunya. Kisah Sybil menjadi
terkenal karena pada masa itu kelainan ini masih belum dipahami sepenuhnya.
Bukunya menjadi best seller pada tahun 1973 dan sebuah film dibuat mengenainya.
Namun, pada tahun-tahun berikutnya, keabsahan
kelainan yang dialami Sybil mulai dipertanyakan oleh para psikolog.
Menurut Dr.Herbert Spiegel yang juga menangani
Sybil, 16 identitas yang berbeda tersebut sebenarnya muncul karena teknik
hipnotis yang digunakan oleh Cornelia untuk mengobatinya. Bukan hanya itu,
Cornelia bahkan menggunakan Sodium Pentothal (serum kejujuran) dalam terapinya.
Kasus Billy Milligan
Billy adalah seorang mahasiswa yang dihukum karena
memperkosa beberapa wanita. Dalam sesi pemeriksaan kejiwaan, ditemukan 24
identitas berbeda dalam dirinya.
Identitas yang mengaku bertanggung jawab atas
tindakan pemerkosaan itu adalah seorang wanita. Identitas lain bernama Arthur
yang merupakan orang Inggris dan memiliki pengetahuan luas.
Dalam interogasi, Arthur ternyata bisa
mengungkapkan keahliannya dalam hal medis, padahal Billy tidak pernah
mempelajari soal-soal medis. Menariknya, Arthur ternyata lancar berbahasa Arab.
Bahasa ini juga tidak pernah dipelajari oleh Billy. Identitas lain bernama
Regan bisa berbicara dalam bahasa Serbia Kroasia. Billy juga tidak pernah
mempelajari bahasa ini.
Bagaimana Billy bisa berbicara dalam semua bahasa
itu jika ia tidak pernah mempelajarinya? Misteri ini belum terpecahkan hingga
hari ini. Kecuali tentu saja kalau kita menganggap Billy hanya mengalami kasus
kerasukan setan dan tidak menderita DID.
CARA MENGHADAPI
KEPRIBADIAN GANDA
• Perhatikan apabila orang tersebut
sering memperkenalkan dirinya dengan berbeda nama atau karakter berubah
bertolak belakang dengan karakter awal
• pahami latar belakang orang tersebut sehingga
bisa menemukan tanda-tanda apabila memang mempunyai kepribadian ganda
• Bawalah orang tersbut ke psikiater
agar bisa lebih dimengerti oleh orang yang sudah expert
• Jangan membuat orang tersebut mudah
tersinggung
• Tetaplah berkomunikasi agar bisa
tetap dalam satu karakter
Mkasih buat infonya, Tapi tentang ciri - ciri pengidap kepribadian ganda itu teorinya siapa ya? Soalny lagy btuh referensi nih
ReplyDelete