Wednesday, December 19, 2012

B.INDONESIA - HIKAYAT SI MISKIN


RINGKASAN HIKAYAT
            Batara Indra mengutuk raja beserta istrinya jatuh miskin dan  melarat di Kerajaan Antah Berantah. Setiap hari si Miskin dan istrinya mencari makanan. Saat mengandung  tiga bulan, istrinya mengidamkan bauah mempelam raja dan si Miskin pun memberanikan diri untuk memintanya. Tak disangka, raja sangat baik hati dan ramah. Setelah beberapa lama, istrinya melahirkan seorang putra yang diberi nama  Marakermah.
            Ketika si Miskin menggali tanah untuk tiang berteduh, dia menemukan sebuah topi mahkota dan dengan kehendak Yang Maha Kuasa terbentuklah sebuah kerajaan dan si Miskin menjadi rajanya dengan nama Maharaja Indra Angkasa dan istrinya dengan nama Ratna Dewi. Kerajaan itu diberi nama Puspa Sari.
            Tidak lama kemudian, lahirlah adik Marakermah bernama Nila Kesuma. Maharaja Indra mencari ahli nujum untuk peruntungan anaknya. Semua ahli nujum terhasut oleh raja Antah Berantah supaya mengatakan kedua anaknya akan membawa mala petaka dan akan menghancurkan kerajaan Puspa Sari.  Oleh karena itu, Maharaja Indra hendak membunuh anaknya, karena permohonan istrinya pergilah kedua anaknya mengembara tanpa tujuan.
            Di kaki bukit, dalam keadaan lapar mereka menangkap burung dan menuju ke pondok petani meminta api untuk memasak. Kemudian mereka ditangkap karena dituduh mencuri. Keduanya di lempar ke laut. Nila Kesuma akhirnya terdampar di pantai dan ditemukan oleh Raja Mengindra Sari dan kemudian dipersuntingnya dengan gelar Putri Mayang Mengurai.
            Marakermah dibawa arus dan terdampar di pangkalan nenek gergasi (raksasa tua). Kemudian terkurung bersama Cahaya Khairani. Mereka ditangkap lalu dimasukkan ke kapal, nahkodanya jatuh cinta kepada Cahaya Khairani sementara Marakermah dilemparkan ke laut. Marakermah ditelan seekor ikan yang sangat besar dan ditemukan oleh Nenek Kebayan dan tinggal bersamanya. Melalui rangkaian bunga, Cahaya Khairani dan Nila Kesuma mengetahui Marakermah masih hidup. Mereka bertemu dan Marakermah menikah dengan Cahaya Khairani. Dan dibentuklah kerajaan baru bernama Mercu Indra.







UNSUR INTRINSIK HIKAYAT
1.      Tema
Kunci kesuksesan adalah kesabaran dan perjuangan
2.      Alur
Menggunakan alur maju, karena penulis menceritakan peristiwa tersebut dari awal permasalahan sampai akhir permasalahan
3.      Latar
Latar Tempat : Negeri Antah Berantah, hutan (kaki bukit), Negeri Puspa Sari, rumah Nenek Kebayan, Lautan, Pangkalan Pulau Raksasa, Kapal, Negeri Palinggam Cahaya
Latar Suasana : Tegang, mencekam, menakutan, menyedihkan dan bahagia
4.      Sudut Pandang Pengarang
Sudut pandangan orang ketiga serba tahu
5.      Penokohan
a.       Maharaja Indra Angkasa (si Miskin)
Mudah percaya pada orang lain; lebih mementingkan harta daripada anak

Bukti : “Ahli nujum mengatakan bahwa Marakermah dan Nila Kesuma akan mendatangkan mala petaka dan akan menghancurkan kerajaan. Mendengar  itu sangatlah murka Maharaja Indra Angkasa. Marakermah dan adiknya hendak dibunuhnya.”
b.      Ratna Dewi (istri si Miskin)
Penyayang; tidak tegaan

Bukti : “Permaisuri Ratna Dewi menangis tersedu-sedu, memelas dan memohon kepada suaminya supaya kedua putranya jangan dibunuh. Ia tak tahan hati melihat kedua anaknya diperlakukan demikian..”
c.       Maharaja Indra Dewa
Iri hati; pendendam; murah hati; penghasut

Bukti : “Tiada disangka-sangka, raja sangat bermurah hati dan memberikan mempelam yang diminta si Miskin.”
“Bertambah pula iri hati Maharaja Entah Berantah.”
“Kesempatan ini dipergunakan Maharaja Indra Dewa. Semua ahli nujum dikumpulkannya dan dihasutnya.”
d.      Marakermah
Baik budi; mudah memaafkan

Bukti : “Marakermah bersama Cahaya Khairani kemudian pergi ke tempat ayah-bundanya yang telah jatuh miskin di Puspa Sari.”
“Lebih-lebih Nenek Kebayan yang mendapatkan seorang putra yang baik budi.”


e.       Nila Kesuma
Berkemauan keras; Penyayang

Bukti : “Nila Kesuma bersama suaminya, berkemauan keras untuk segera mencari kakaknya.”
f.       Putri Cahaya Khairani
Suka menolong

Bukti : “Cahaya Chairani berjalan –jalan di tepi pantai, dijumpainya Marakarmah dalam keadaan terikat tubuhnya. Dilepaskan tali-tali dan diajaknya pulang.”
g.      Nenek Kebayan
Suka menolong

Bukti : “..terbang di atas pondok Nenek Kebayan dan memberitahukan supaya perut ikan nun yang terdampar di pantai itu ditoreh (dibuka) hati-hati”.
“Marakermah tinggal di rumah Nenek Kebayan”.
h.      Nahkoda Kapal
Jahat

Bukti : “Cahaya Khairani dipaksa masuk ke kamar nakhoda”
6.      Amanat
·         Seorang pemimpin yang baik adalah seorang yang adil dan pemurah.
·         Janganlah mudah terpengaruh dengan kata-kata orang lain.
·         Hadapilah semua rintangan dan cobaan dalam hidup dengan sabar dan  rendah hati.
·         Jangan memandang seseorang dari tampak luarnya saja, tapi lihatlah ke dalam hatinya.
·         Hendaknya kita dapat menolong sesama yang mengalami kesukaran.
·         Janganlah kita mudah menyerah dalam menghadapi suatu hal.
·         Hidup dan kematian, bahagia dan kesedihan, semua berada di tangan Tuhan, manusia hanya dapat menjalani takdir yang telah ditentukan.





UNSUR EKSTRINSIK HIKAYAT
1. Nilai Moral
Kita harus bersikap bijaksana dalam menghadapi segala hal di dalam hidup kita.
Jangan kita terlalu memaksakan kehendak kita pada orang lain.
2. Nilai Budaya
Sebagai seorang anak kita harus menghormati orangtua.
Hendaknya seorang anak dapat berbakti pada orang tua.
3. Nilai Sosial
Kita harus saling tolong-menolong terhadap sesama dan pada orang yang membutuhkan tanpa rasa pamrih.
Hendaknya kita mau berbagi untuk meringankan beban orang lain.
4. Nilai Religius
Jangan mempercayai ramalan yang belum tentu kebenarannya.
Percayalah pada Tuhan bahwa Dialah yang menentukan nasib manusia.
5. Nilai Pendidikan
Kita harus saling tolong-menolong terhadap sesama dan pada orang yang membutuhkan tanpa rasa pamrih.
Jangan mempercayai ramalan yang belum tentu kebenarannya.

No comments:

Post a Comment